Have an account?

Minggu, 24 Januari 2010

PANTAI SLOPENG

Dengan mayoritas warga Madura yang merantau ke luar pulau, ditambah lokasinya yang benar-benar sangat jauh jika kita mengukurnya dari Surabaya, maka bisa dibayangkan minimnya pengunjung obyek wisata yang satu ini. Dari gelagatnya, pemkot setempat pada awalnya melihat potensi wisata yang besar pada obyek wisata yang satu ini, sehingga terlihat bangunan-bangunan pendukung yang lumayan bagus, walaupun saat ini sudah tampak kerusakan disana-sini karena tidak terawat. Lokasi yang sangat jauh ini lah yang membuat harapan pemkot untuk meraup ABPD berlimpah dari obyek wisata ini hanya tinggal impian. Dari Surabaya, dengan sudah adanya jembatan Suramadu-pun, lokasi pantai Slopeng ini bisa dibilang sangat jauh untuk dijangkau. Sekitar 160-180km dijangkau dari sisi manapun. Lokasinya berada dipesisir pantai sebelah utara kota Sumenep.

Tapi justru dengan kondisi seperti inilah sangat menguntungkan untuk penikmat alam seperti kami ini. Kecantikan pantai ini sama sekali belum terusik. Dia secantik kembang desa yang belum terjamah oleh rusaknya kehidupan kota. Karena, bagi saya pribadi, seindah apapun suatu pantai, jika ternyata harus berakhir seperti pantai Kuta di Bali, dimana ratusan pengunjung kleleran disana-sini, dan sampah dimana-mana, maka dimata saya itu menjadi pantai terjelek.

Pantai Slopeng ini memiliki pasir putih (tentu saja itu artinya berwarna kuning) yang semi padat, dimana di belakangnya masih dikelilingi oleh bukit kecil batuan khas pulau madura. Pepohonan semacam palem (saya tidak tahu namanya) menghiasi pesisir pantainya. Lautnya berwarna hijau kebiru-biruan dengan disemarakkan oleh puluhan perahu nelayan yang melempar sauh ditengah sana membuat suasana semakin indah. Garis pantainya sangat panjang sebenarnya, sepanjang lintasan didaerah ini memiliki kondisi pantai yang sama indahnya. Namun untuk yang dikelola ini garis pantainya sekitar 1 km. Dan suasana semakin menyentuh kalbu disaat matahari sore sudah hampir merangkul garis cakrawala. Sayang sekali kami benar-benar dikejar waktu saat ini, sehingga terpaksa harus melewatkan moment yang indah ini.

Disabtu sore ini, penggunjung pantai hanya ada 4-5 pasang muda mudi dan 1 rombongan keluarga saja, ditambah sepasang muda-muda (bukan muda-mudi) yaitu kami tentu saja. Mau teriak teriak dipantai silakan saja. Mungkin yang terganggu hanya pasangan muda-mudi yang sedang saling melancarkan rayuan gombalnya dipinggir sana. Kami benar-benar bisa menikmati keindahan alam pantai ini. Untuk ongkos masuk sepertinya gratis, tidak ada loket, dan kendaraan bisa diparkir dimanapun sesuka hati. Namun penjaga obyek ini sepertinya melihat ada pengunjung yang tidak biasa pada diri kami, maka kami dikenakan biaya parkir Rp.2.000 dan tarif masuk Rp.1.000 untuk satu orang. Tidak ada masalah untuk tarif semurah itu kan.

ShoutBox

Search

logo sma

logo sma
loga baru sma